Alternatif Sehat: Profesor BRIN Nur Mahmudi Ismail Bahas Kelebihan Sorghum sebagai Pengganti Nasi
Laporan oleh wartawan dari Bamaham.com, M Rifqi Ibnumasyortic
Bahmaamu.com, BEJI "Enggak Perlu Makan Nasi untuk Merasakan Kenyang," demikianlah slogan tertera di atas kaus yang dipakai oleh Peneliti Senior Bidang Pasca Panen BRIN, Nur Mahmudi Ismail.
Walikota Depok masa jabatan 2006-2016 tersebut menyatakan bahwa terdapat berbagai pilihan makanan pengganti nasi, di antaranya adalah biji sorghum.
Menurut Nur Mahmudi, sorghum adalah bahan pangan utama yang sangat superior sebab memenuhi kebutuhan karbohidrat serta tinggi protein.
Di samping itu, sorghum mengandung jumlah yang tinggi dari mineral, termasuk kalsium, fosfor, serta zat besi.
"Karbohidrat kompleks dengan kadar gula rendah dan bebas gluten," jelas Nur Mahmudi dalam acara peluncuran lembut Barken Gallery di Jalan Kukusan Raya, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada hari Selasa (15/4/2025).
Menurut Nur Mahmudi, sorghum merupakan pilihan yang sangat menguntungkan secara ekonomi jika ditanam di daerah Indonesia.
Oleh karena itu, sorghum memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif pengganti nasi dalam kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia.
"Sangat memungkinkan untuk menggantikan nasi, bentuknya seperti butiran-butiran kecil, proses memasaknya pun cukup mudah, dapat dimasak menggunakan magic com," jelasnya.
"Kelebihannya adalah jika 1 kg sorghum dimasak menggunakan rice cooker, volumenya dapat mencapai 1,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan nasi," katanya.
Produksi Sorgum
Saat yang sama, Ketua Yayasan Sorgum Sejahtera, Boy Rifa'i menyatakan bahwa organisasinya bekerja bersama 10 profesor untuk mensosialisasikan sorghum sebagai makanan nasional Indonesia.
Yayasan Sorgum Sejahtera saat ini telah menanam sorghum di area mencapai 800 hektar yang terdistribusi di berbagai daerah di Indonesia.
"Setelah panennya dan tertransformasi menjadi beras serta tepung, proses pengolahan pasca panen sedang kami kembangkan, salah satunya di Barken Gallery, tempat kami merancang sebuah sekolah bisnis yang didasarkan pada tanaman sorgum," jelas Boy di lokasi tersebut.
"Semua orang diperbolehkan untuk mengunjungi Barken Gallery, yang berlokasi terdekat di Depok dari Jakarta, kita juga memiliki cabang di Jogja dan Jember," lanjutnya.
Menyang testimonial konsumsi sorgum, Dr Bahar dari RS Budi Kemuliaan di Jakarta bercerita tentang pengalamannya tersebut.
Pada masa kanak-kanaknya, tepatnya di era 1960-an, Bahar telah mengonsumsi sorgum di desanya sendiri yang bernama Bukittinggi, terletak di Sumatera Barat.
Pada waktu tersebut, memperoleh beras bukanlah hal yang mudah. Akibatnya, kedua orangtua Bahar menggabungkan makanan utama mereka dengan biji sorghum agar cukup untuk setiap harinya.
" Rasanya lezat, saya sangat yakin sejak masa kecil, terutama dahulu kala saat perayaan 10 Muharram, bubur merah putihnya dibuat menggunakan sorgum," jelas Bahar.
Bahar menyebutkan bahwa jika sorgum dimasak sebagai bubur dan diberi bumbu, rasa akan menjadi jauh lebih enak. (m38)
Post a Comment for "Alternatif Sehat: Profesor BRIN Nur Mahmudi Ismail Bahas Kelebihan Sorghum sebagai Pengganti Nasi"